TARI TOKECANG
SENI
BUDAYA & KETERAMPILAN
(
TARI DAERAH TOKECANG )
Nama kelompok 3 :
Aulia Eka Ayu Ningrum
1.
Ameliawati
2.
Annastasya Amanda
3.
Eka Lolla Febryani
4.
Jenny Permatasari
5.
Nur Anisatun
Khofifah
6.
Rizky
Cahyaningtias
7.
Savira Ananda
Putri
XI - AKUNTANSI 2
SMK NEGERI 1 BOJONGGEDE
Alamat: jln. Raya perum pura bojonggede, kp.cipeucang
desa cimanggis,bojonggede,jawa barat 16320 tlp: (0251) 8551 934 kabupaten bogor
jawa barat
2017
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin. Segala puji bagi Allah yang telah
menolong kami menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan dan
menyelesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta yakni nabi Muhammad SAW.
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi
dan melengkapi tugas Seni Budaya tentang “SENI TARI DAERAH” .Makalah ini memuat
tentang seni tari tradisional di Indonesia yang sangat penting kita
mempelajarinya dan menjaganya.
Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki banyak
kekurangan. Kritik dan saran sangat kami harapkan.
Februari 2017
Kelompok
3
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN............................................................ 4
1.1. Latar
Belakang 4
1.2. Tujuan
Penulisan 5
BAB II PEMBAHASAN............................................................. 6
2.1. Pengertian
Seni Tari........................................................................... 6
2.2. Pengertian
Tari Tradisional................................................................
6
2.3. Jenis-jienis
Tari.................................................................................. 8
2.4 Peran
Seni Tari................................................................................... 8
2.5 Unsur-unsur Gerak Seni Tari............................................................. 10
2.6 Unsur-Unsur Kaidah Seni
Tari........................................................... 10
2.7 Tari Tradisional Jawa Barat............................................................... 11
BAB III PENUTUP.................................................................... 12
3.1. Kesimpulan....................................................................................... 12
3.2
Saran................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA................................................................ 14
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Perjalanan dan bentuk
seni tari di Indonesia sangat terkait dengan perkembangan kehidupan
masyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik maupun dalam lingkup negara
kesatuan. Jika ditinjau sekilas perkembangan Indonesia sebagai negara kesatuan,
maka perkembangan tersebut tidak terlepas dari latar belakang keadaan
masyarakat Indonesia.
Pada saat itu, Amerika
Serikat dan Eropa secara politis dan ekonomis menguasai seluruh Asia Tenggara,
kecuali Thailand. Menurut Soedarsono (1977), salah seorang budayawan dan
peneliti seni pertunjukan Indonesia, menjelaskan bahwa, “secara garis besar
perkembangan seni pertunjukan Indonesia tradisional sangat dipengaruhi oleh
adanya kontak dengan budaya besar dari luar (asing)”. Berdasarkan pendapat
Soedarsono tersebut, maka perkembangan seni pertunjukan tradisional Indonesia
secara garis besar terbagi atas periode masa pra pengaruh asing dan masa
pengaruh asing. Namun apabila ditinjau dari perkembangan masyarakat Indonesia
hingga saat ini, maka masyarakat sekarang merupakan masyarakat Indonesia dalam
lingkup negara kesatuan. Tentu saja masing-masing periode telah menampilkan
budaya yang berbeda bagi seni pertunjukan, karena kehidupan kesenian sangat
tergantung pada masyarakat pendukungnya.
Tarian daerah Indonesia
dengan beraneka ragam jenis tarian indonesia seni tari membuat indonesia kaya
akan adat kebudayaan
kesenian. Dengan mengenal lebih banyak Tarian adat di seluruh provinsi di
indonesia mudah-mudahan membuat kita lebih mencintai negeri kita ini. Tarian
Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya
Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia: dapat terlihat
dari akar budaya bangsa Austronesia dan Melanesia, dipengaruhi oleh berbagai
budaya dari negeri tetangga di Asia bahkan pengaruh barat yang diserap melalui
kolonialisasi. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya
sendiri. Di Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia. Tradisi
kuno tarian dan drama dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari yang dilindungi oleh pihak keraton atau akademi seni yang
dijalankan pemerintah.
2. Tujuan
Penulisan
Adapun
tujuan penulisan karya tulis ini guna memenuhi tugas dari guru Seni Budaya
yaitu Bapak Tatang. Manfaat yang dapat di peroleh oleh kami melalui makalah ini
yaitu dapat dimanfaatkan sebagai salah satu acuan dalam membuat makalah
berikutnya, sehingga dalam penyusunan karya tulis yang akan datang hal-hal yang
sudah baik di tingkatkan dan yang salah diperbaiki serta untuk menambah wawasan
kami mengenai seni tari di Indonesia. Melalui makalah ini manfaat yang dapat
diperoleh oleh pelajar adalah sehingga setalah membaca makalah ini, pelajar
dapat terus menjaga dan melestarikan seni tari serta menemukan cara-cara
terbaru untuk mengatasinya agar tarian suatu daerah di Indonesia dapat terjaga
sampai generasi selanjutnya.
BAB
II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Seni Tari
Seni tari adalah seni yang mengekspresikan nilai batin melalui
gerak yang indah dari tubuh/fisik dan mimik. Seni tari secara umum memiliki
aspek-aspek gerak, ritmis, keindahan, dan ekspresi. Selain itu, seni tari
memilki unsur-unsur ruang, tenaga, dan waktu. Ruang berhubungan dengan posisi,
tingkatan, dan jangkauan. Posisi berhubungan dengan arah hadap dan arah gerak.
Arah hadap, seperti menghadap kedepan, kebelakang, serong kanan, dan serong
kiri, arah gerak, contohnya menuju kedepan, kebelakang, memutar, atau zigzag.
Tingkatan berhubungan dengan tinggi rens\dahnya posisi duduk dan level tinggi
dengan posisi kaki dijinjitkan atau dengan meloncatloncat,. Jangkauan
berhubungan dengan gerak yang panjang atau pendek, gerak yang besar atau kecil.
Tenaga sangat dibutuhkan dalam seni tari karena dengan tenaga,
tari yang ditampilkan lebih kreatif. Tenaga dalam seni tari sangat berhubungan
dengan rasa dan emosi, bukan dengan kekuatan otot. Gerakan tari yang
dikendalikan dan diatur dengan tenaga yang berbeda-beda akan membangkitkan
kesan yang mendalam, bukan hanya bagi penonton, juga bagi si penari.
2. Tari
Tradisional
Tari tradisional merupakan bentuk tarian yang sudah lama ada,
diwariskan secara turun-temurun, serta biasanya mengandung nilai filosofi,
simbolis, dan religious. Sebelum bersentuhan dengan pengaruh asing, suku bangsa
di kepulauan Indonesia sudah mengembangkan seni tarinya tersendiri. Banyak ahli
antropologi percaya bahwa tarian di Indonesia berawal dari gerakan ritual dan
upacara keagamaan. Tarian semacam ini biasanya berawal dari ritual, seperti
tari perang, tarian dukun untuk menyembuhkan
atau mengusir penyakit, tarian untuk memanggil hujan, dan berbagai jenis tarian
yang berkaitan dengan pertanian, tarian lain diilhami oleh alam, tarian jenis
purba ini biasanya menampilkan gerakan berulang-ulang dan tarian ini juga
bermaksud untuk membangkitkan roh atau jiwa yang tersembunyi dalam diri
manusia. Tari tradisional Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman
bangsa Indonesia. Beberapa tradisi seni tari seperti ; tarian Bali, tarian
Jawa, tarian Sunda, tarian Minangkabau, tarian Palembang, tarian Melayu, taruan
Aceh, dan masih banyak lagi adalah seni tari yang berkembang sejak dahulu kala,
meskipun demikian tari ini tetap dikembangkan hingga kini. Beberapa tari
mungkin telah berusia ratusan tahun, sementara beberapa tari berlanggam
tradisional mungkin baru diciptakan kurang dari satu dekade yang lalu. Penciptaan
tari dengan koreografi baru, tetapi masih di dalam kerangka disiplin tradisi
tari tertentu masih dimungkinkan. Sebagai hasilnya, munculah beberapa tari
kreasi baru. Tari kreasi baru ini dapat merupakan penggalian kembali akar-akar
budaya yang telah sirna, penafsiran baru, inspirasi atau eksplorasi seni baru
atas seni tari tradisional. Tari tradisional dibagi menjadi :
Ø Tari Keraton
Tari keraton adalah tari yang semula berkembang dikalangan
kerajaan dan bangsawan. Tarian di Indonesia mencerminkan sejarah panjang
Indonesia. Beberapa keluarga bangsawan, berbagai istana dan keraton yang hingga
kini masih bertahan di berbagai bagian Indonesia menjadi benteng pelindung dan
pelestari budaya istana. Perbedaan paling jelas antara tarian istana dengan tarian
rakyat tampak dalam tradisi tari Jawa. Strata masyarakat Jawa yang
berlapis-lapis dan bertingkat tercermin dalam budayanya. Jika golongan
bangsawan kelas atas lebih memperhatikan pada kehalusan, unsur spiritual,
keluhuran, dan keadiluhungan. Masyarakat kebanyakan lebih memperhatikan unsur
hiburan dan sosial dari tarian. Sebagai akibatnya tarian istana lebih ketat dan memiliki
seperangkat aturan dan disiplin yang dipertahankan dari generasi ke generasi,
sementara tari rakyat lebih bebas, dan terbuka atas berbagai pengaruh.
Perlindungan kerajaan atas seni dan budaya istana umumnya
digalakkan oleh pranata kerajaan sebagai penjaga dan pelindung tradisi mereka.
Misalnya para Sultan dan Sunan dari Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta
terkenal sebagai pencipta berbagai tarian keraton lengkap dengan komposisi
gamelan pengiring tarian tersebut. Tarian istana juga terdapat dalam tradisi
istana Bali dan Melayu. Seperti di Jawa juga menekankan pada kehalusan,
keagungan dan gengsi. Tarian Istana Sumatra seperti bekas Kesultanan Aceh,
Kesultanan Deli di Sumatra Utara, Kesultanan Melayu Riau, dan Kesultanan
Palembang di Sumatra Selatan lebih dipengaruhi budaya Islam, sementara Jawa dan
Bali lebih kental akan warisan budaya Hindu-Buddhanya.
Ø Tari Rakyat
Tari Rakyat merupakan tari yang hidup dan berkembang dikalangan
rakyat. Tarian Indonesia menunjukkan kompleksitas sosial dan pelapisan
tingkatan sosial dari masyarakyatnya, yang juga menunjukkan kelas sosial dan
derajat kehalusannya. Berdasarkan pelindung dan pendukungya, tari tradisional
adalah tari yang dikembangkan dan didukung oleh rakyat kebanyakan, baik di
pedesaan maupun di perkotaan.
Dibandingkan dengan tari istana (keraton) yang dikembangkan dan
dilindungi oleh pihak istana. Tari rakyat Indonesia relatif lebih bebas dari
aturan yang ketat dan disiplin tertentu, meskipun demikian beberapa langgam
gerakan atau sikap tubuh yang khas seringkali tetap dipertahankan. Tari rakyat
lebih memperhatikan fungsi hiburan dan sosial pergaulannya daripada fungsi
ritual.
Tari Ronggeng dan tari Jaipongan suku Sunda adalah contoh yang
baik mengenai tradisi tari rakyat. Keduanya adalah tari pergaulan yang lebih
bersifat hiburan. Seringkali tarian ini menampilkan gerakan yang dianggap
kurang pantas jika ditinjau dari sudut pandang tari istana, akibatnya tari
rakyat ini seringkali disalahartikan terlalu erotis atau terlalu kasar dalam
standar istana. Meskipun demikian tarian ini tetap berkembang subur dalam
tradisi rakyat Indonesia karena didukung oleh masyarakatnya. Beberapa tari
rakyat tradisional telah dikembangkan menjadi tarian massal dengan gerakan
sederhana yang tersusun rapi, seperti tari Poco-poco dari Minahasa Sulawesi
Utara, dan tari Sajojo dari Papua.
3. Jenis-Jenis
Seni Tari
Jenis
tari ditinjau dari bentuk penyajiannya terbagi tiga kelompok, yaitu:
*
Tari Tunggal
*
Tari Berpasangan
*
Tari Kelompok/Massal
Ø Tari Tunggal
Tari Tunggal yaitu tari yang dilakukan oleh satu orang. Contohnya
adalah tari gambir anom, tari koncar, tari gunung sari, tari gatotkaca, tari
bondan, tari gambyong dan tari kukilo.
Ø Tari berpasangan
Tari berpasangan yaitu tari yang dilakukan dengan berpasangan,
laki-laki dengan perempuan, laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan
perempuan.
Ø Tari Kelompok/Massal
Tari ini dilakukan dengan ramai-ramai, atau dengan menggunakan
banyak penari.
4. Peran
Seni Tari
Peranan seni tari untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia adalah
dengan melalui stimulan individu, social dan komunikasi. Dengan demikian tari
dalam memenuhi kebutuhan individu dan social merupakan alat yang digunakan
untuk penyampaian ekspresi jiwa dalam kaitannya dengan kepentingan lingkungan.
Oleh karena itu tari dapat berperan sebagai pemujaan, sarana komunikasi, dan
pernyataan batin manusia dalam kaitannya dengan ekspresi kehendak. Secara garis
besar fungsi tari ada 5 antara lain :
Ø Tari Sebagai Upacara
Fungsi tari sebagai sarana upacara merupakan bagian dari tradisi
yang ada dalam suatu kehidupan masyarakat yang sifatnya turun temurun dari
generasi ke generasi berikutnya sampai masa kini yang berfungsi sebagai ritual.
tari dalam upacara pada umumya bersifat sakral dan magis. pada tari upacara
faktor keindahan tidak diutamakan, yang diutamakaan adalah kekuatan yang dapat
mempengaruhi kehidupan manusia itu sendiri ataupun hal hal diluar dirinya. Tari
upacara dibagi menjadi 2 yaitu tari adat dan agama
Ø Tari Adat
Beberapa contoh tari uapacar adat adalah bedhoyo ketawang
(penobatan raja) gambyong, karonsih, dan gatot kaca gandrung ( adat
perkawinan), kuda lumping, jatilan (seni tontonan rakyat) tari sekapur sirih
untuk penyambutan tamu agung dan tari rangguk (jambi) untuk persembahan untuk
tamu biasa.
Ø Tari Agama
Tari upacara agama adalah tari yang diyakini memiliki karismatik
khusus. Apabila tidak dilaksanakan akan berdampak kepada peri kehidupan
selanjutnya. Tari upacara agama memiliki tradisi khusus., dilaksanakan dalam
konteks yang berhubungan dengan pernyataan penghayan keagamaan di mana mereka
lebih asyik apabila melakukan dengan penghayatan dalam dan bersifat memuja, dan
penghayantan persembahan secara total. Contoh tari pendet, rangde, rejang, keris,
pasraman, gabor, ngaben bedoyo semang, bendaya ketawang, gandari
Ø Tari Sebagai Sarana Hiburan
Salah
satu bentuk penciptaan tari ditujukan hanya untuk di tonton. Tari ini memiliki
tujuan hiburan pribadi lebih mementingkan kenikmatan dalam menarikan. Tari
hiburan disebut tari gembira, pada dasarnya tarian gembira tidak bertujuan
untuk ditonton akan tetapi tarian ini cenderung untuk kepuasan para penarinya
itu sendiri. Keindahan tidak diutamakan, tetapi mementingkan kepuasan
individual, bersifat spontanitas dan improvisasi.
contoh
tari hiburan tari tayub (jatim, jateng), ketuk tilu (jabar), gandrung
(banyuwangi), jogged bumbung (bali), serampang dua belas (Sumatra)
Ø Tari Sebagai Sarana Pertunjukkan
Tari pertunjukkan adalah bentuk momunikasi sehingga ada penyampai
pesan dan penerima pesan. Tari ini lebih mementingkan bentuk estetika dari pada
tujuannya. Tarian ini lebih digarap sesuai dengan kebutuhan masyarakat
setempat’ tarian ini sengaja disusun untuk dipertontonkan. Oleh sebab itu
penyajian tari mengutamakan segi artistiknya yang konsepsional yang mantab,
koreografer yang baik serta tema dan tujuan yang jelas.
Contoh tari pertunjukan tari piring (Sumatra), tari ngremo(jatim),
gambyong ( surakarta).
5. Unsur-unsur
gerak Tari
Menurut
aktifitasnya gerak dapat di bagi menjadi dua macam,yaitu :
• Gerak
setempat adalah gerak yang dilakukan tanpa berpindah tempat
• Gerak berpindah tempat adalah gerak yang dilakukan dengan
berpindah tempat dapat dilakukan dengan gerak bergeser, melangkah, meluncur dan
melompat.
Menurut
bentuknya,gerak dapat dibagi menjadi tiga macam,yaitu :
• Gerak Realistik / Gerak Wantah adalah gerak yang dilakukan
oleh sesorang sesuai dengan apa yang dilihatnya.
• Gerak Stilir adalah gerak yang sudah digubah,gerak tidak
wantah dengan cara diperhalus.
• Gerak Simbolik adalah gerak yang hanya sebagai simbol,gerak
tidak wantah yang sudah di stilir.
Menurut sifatnya gerak dapat dapat di bagi menjadi empat,yaitu :
• Gerak Lemah adalah gerak yang dilakukan dengan tidak
menggunakan kekuatan otot.
• Gerak tegang adalah gerak yang dilakukan dengan menggunakan
otot-otot atau kekuatan.
• Gerak lembut adalah gerak yang dilakukan oleh sesorang yang
gerak-gerakannya mengalir.
• Gerak kasar adalah gerak-gerak yang dilakukan oleh sesorang
dengan menggunakan otot-otot yang kuat.seperti hentakan-hentakan kakiyang
dilakukan dengan kecepatan tinggi.
6. Unsur-unsur Kaidah Seni Tari
• Wiraga adalah kemampuan peragaan ,penguasaan kelenturan
teknik tenaga gerak dan ungkapan gerak yang jelas.
• Wirama adalah pengaturan tempo dan ritmeyang erat sekali
hubungannya dengan irama.
• Wirasa adalah aspek yang bersifat rohaniah yang mendukung
keseluruhan tarian yang dibawakan penari.
7. Tari
Tradisional di Nusantara
·
Tari
Tokecang Jawa Barat
Tari Tokecang merupakan tari tradisional
kreasi yang berasal dari Jawa Barat yang menggunakan lagu “ Tokecang” yang
menjadikan tarian ini merupakan tarian yang berirama ceria dan banyak ditarikan
anak-anak Jawa Barat.
Berikut
lirik lagu Tokecang sebagai berikut :
Tokecang tokecang bala
gendir tosblong
Angeun kacang sapependil kosong
Angeun kacang sapependil kosong
Aya listrik di masigit
meuni caang katingalna
Aya istri jangkung alit karangan dina pipina
Aya istri jangkung alit karangan dina pipina
Tokecang tokecang bala
gendir tosblong
Angeun kacang angeun kacang sapependil kosong
Angeun kacang angeun kacang sapependil kosong
Berdasarkan
data dari berbagai sumber Tokecang adalah kepanjangan dari Tokek makan kacang.
Lagu ini menceritakan orang yang terlalu banyak
makan atau rakus. Nilai yang terkandung dalam lagu Tokecang adalah kita tidak
boleh bersikap rakus dan tamak.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Fungsi Seni serta tujuannya bisa dibagi menjadi ; Fungsi
Religi/Keagamaan, Fungsi Pendidikan, Fungsi Komunikasi, Fungsi
Rekreasi/Hiburan, Fungsi Artistik, Fungsi Guna (seni terapan), dan Fungsi
Kesehatan (terapi).
Jenis tari ditinjau dari bentuk penyajiannya terbagi tiga
kelompok, yaitu: Tari Tunggal, Tari Berpasangan, dan Tari Kelompok/Massal.
Peranan seni tari untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia adalah
dengan melalui stimulan individu, social dan komunikasi. Dengan demikian tari
dalam memenuhi kebutuhan individu dan social merupakan alat yang digunakan
untuk penyampaian ekspresi jiwa dalam kaitannya dengan kepentingan lingkungan.
Oleh karena itu tari dapat berperan sebagai pemujaan, sarana komunikasi, dan
pernyataan batin manusia dalam kaitannya dengan ekspresi kehendak. Secara garis
besar fungsi tari ada 3 antara lain :tari sebagai upacara , tari sebagai sarana
hiburan dan tari sebagai sarana pertunjukkan
Dalam sebuah tarian antara tubuh, gerak komposisi tari tidak dapat
dipisahkan.Dalam sebuah tarian terdapat unsur-unsur yang membangunnya yakni
unsur gerak, tenaga dan waktu.
Tari tradisional adalah tari yang telah melampaui perjalanan
perkembangannya cukup lama, dan senantiasa berfikir pada pola-pola yang telah
mentradisi. Para ahli antropologi percaya bahwa tarian di Indonesia berawal
dari gerakan ritual dan upacara keagamaan dan juga alam. Jenis Tari Tradisional
ada dua : Tari keraton adalah tari yang semula berkembang dikalangan kerajaan
dan bangsawan. Tari Rakyat merupakan tari yang hidup dan berkembang dikalangan
rakyat. Setiap daerah provinsi di Indonesia masing-masing memiliki tarian
tradisional.
2. Saran
• Dengan mengenal lebih banyak Tarian adat di seluruh
provinsi di indonesia mudah-mudahan membuat kita lebih mencintai negeri kita ini.
• Sekolah seni tertentu di Indonesia seperti Sekolah Tinggi
Seni Indonesia (STSI) di Bandung, Institut Kesenian Jakarta (IKJ) di Jakarta,
Institut Seni Indonesia (ISI) yang tersebar di Denpasar, Yogyakarta, dan
Surakarta kesemuanya mendukung dan menggalakkan siswanya untuk mengeksplorasi
dan mengembangkan seni tari tradisional di Indonesia. Beberapa festival
tertentu seperti Festival Kesenian Bali dikenal sebagai ajang ternama bagi
seniman tari Bali untuk menampilkan tari kreasi baru karya mereka.
• Semoga seluruh masyarakat Indonesia dapat terus menjaga dan
melestarikan seni tari serta menemukan cara-cara terbaru untuk mengatasinya
agar tarian suatu daerah di Indonesia dapat terjaga sampai generasi selanjutnya
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.jatikom.com/2015/11/kumpulan-tari-tradisional-indonesia.html
http://www.jatikom.com/
Komentar
Posting Komentar